Oleh: Dr. Esteria Manurung, M.Pd
Tidak terasa, seolah Perayaan Paskah baru saja berlalu. Kini tiba saatnya umat Kristiani memperingati Hari Kenaikan Yesus Kristus ke surga, yang jatuh pada Kamis, 9 Mei 2024. Tepatnya 40 hari setelah Perayaan Paskah atau Hari Kebangkitan Yesus Kristus yang diperingati tanggal 31 Agustus, setelah Jumat Agung tanggal 29 Maret 2024. Dan 10 hari setelah Kenaikan-Nya atau 50 hari setelah kebangkitanNya, maka turunlah Roh Kudus yang disebut Hari Pentakosta pada hari Minggu, 19 Mei 2024.
Hari Kenaikan Yesus Kristus sebelumnya, disebut Kenaikan Isa Almasih. Namun berdasarkan Keppres No. 8/2024 telah terbit perubahan nomenklatur Isa Almasih menjadi Yesus Kristus. Proses panjang yang menyertai perubahan nama tersebut juga karena peran penting Kementerian Agama melalui Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. Langkah ini diharapkan sebagai langkah positif yang dapat memperkokoh identitas keagamaan dan merajut lebih erat keberagaman yang menjadi kekayaan Indonesia dalam toleransi.
Apakah Sebenarnya Kenaikan Yesus Kristus itu?
Hari Kenaikan Yesus Kristus dimaknai dengan suasana kedamaian, cinta, maupun kebahagiaan. Dunia menjadi tempat tinggal fana bagi manusia. Dengan Kenaikan-Nya ke surga, Yesus menjanjikan surga sebagai tempat tinggal abadi bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya.
“Barangsiapa yang percaya kepada-Ku, ia akan memperoleh kehidupan yang kekal abadi sampai selama-lamanya,” (band.Yohanes 3;16.)
Kisah Para Rasul 1:3, menyatakan: “Setelah penderitaan-Nya, Dia memperkenalkan diri-Nya kepada mereka dan memberikan banyak bukti yang meyakinkan bahwa dia masih hidup. Dia menampakkan diri kepada mereka selama 40 hari dan berbicara tentang Kerajaan Allah. Setelah kebangkitan-Nya, Yesus Kristus menyatakan diri-Nya kepada beberapa orang pada hari itu dan akan kembali ke surga. Yesus menghabiskan 40 hari bersama para Rasul untuk mengajar tentang Kerajaan Allah dan menyampaikan kabar suka cita, memuridkan, membaptis serta terus beriman dan menantikan kedatangan Roh Kudus.”
Markus 16:19a menyatakan bahwa, “Sesudah Tuhan Yesus menyampaikan pesan-pesan terakhir kepada murid-murid-Nya, terangkatlah Ia ke surga.” Lukas 24:50-52 menyebutkan, “Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ ia mengangkat tangannya dan memberkati mereka. Dan ketika ia sedang berpisah dari mereka dan terangkat ke surga. Mereka sujud menyembah kepadanya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita.”
Peristiwa kenaikan Yesus Kristus sebagai kabar gembira dan suka cita yang dimaknai sebagai pengharapan dan kasih bahwa Tuhan sungguh-sungguh hadir, hidup dan bertahta di surga, yang artinya Tuhan menanti umat manusia untuk bangkit menjadi pelaku-pelaku Firman Tuhan dan senantiasa hidup saling mengasihi antara yang satu dengan yang lain. Kenaikan-Nya menyatakan kuasa kemenangan atas dosa dan maut serta kehidupan kekal abadi yang telah Dia berikan bagi umat-Nya. Tuhan Yesus memberikan pengharapan melalui Kenaikan-Nya ke surga. Dia berkata, “Janganlah gelisah hatimu. Percayalah kepada Allah. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah Para Rasul 1:8).
Yesus naik ke surga untuk memberikan pengharapan dan kepastian
dalam menanti kedatangan Yesus yang kedua kalinya menjadikan iman dan harapan menjadi aspek penting. Yesus akan kembali untuk mengadili umat manusia dan memperlihatkan kuasa-Nya yang luar biasa.
Dia-lah yang memancarkan keagungan Allah yang gilang-gemilang. Dia-lah gambar yang nyata dari diri Allah sendiri. Dia-lah juga yang memelihara keutuhan alam semesta ini dengan sabda-Nya yang sangat berkuasa. Sesudah Ia memungkinkan manusia untuk dibebaskan dari dosa-dosa mereka, Ia menduduki takhta pemerintahan di surga. (band. Ibrani 1:3.)
Dan Ia yang sudah turun itu, Ia-lah juga yang naik sampai ke tempat yang jauh lebih tinggi dari segala langit sehingga seluruh alam semesta terisi dengan kehadiran-Nya.
Setelah itu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya, lalu memberkati mereka. Sementara Ia melakukan itu, Ia terangkat ke surga, lalu terpisah dari mereka. (Kisah Para Rasul 1:9)
Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. (Kisah Para Rasul 1:10-12).
Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke surga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.”
Peristiwa tersebut sarat akan makna dan pengharapan. Di hari yang suci ini biarkan hatimu terbuka untuk menerima berkat-Nya yang melimpah. Semoga berkat dan kasih-Nya dapat membuat keluarga semakin hangat dan saling menyayangi. Tidak ada hari yang kita jauh dari berkat dan kasih sayang-Nya.
“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa. (Roma 12:12).”
Semoga kasih dan karunia-Nya selalu mendampingi sepanjang hidup kita, membawa kedamaian dan kebahagiaan bagi dunia yang penuh kekerasan dan ketidakadilan, yang penuh kekerasan, memperkuat iman dan harapan, saling menguatkan dan memberi semangat satu sama lain, bersyukur atas karunia keselamatan dan kehidupan yang kekal. Tuhan berkenan memberkati dan memberkahi kita semua dengan cinta dan kebahagiaan.
Selamat merayakan Hari Kenaikan Yesus Kristus 9 Mei 2024.