Oleh: Dr. Ester Manurung, M.Pd
Bersatu Karena Kuat. Kuat Karena Bersatu
A. Indikator Kinerja Tahun 2024
Lingkup Penguatan Moderasi Beragama sesuai dengan RPJMN 2020-2024
Kementerian Agama yang profesional dan andal dalam membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan gotong royong.
Kementerian Agama yang profesional dan andal dalam membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan gotong royong.
Program Prioritas memperkuat moderasi beragama, yang bertujuan untuk mengukuhkan toleransi, kerukunan dan harmoni sosial, menjadi tanggung jawab Kementerian Agama.
Indonesia adalah negara yang bermasyarakat religius dan majemuk. Meskipun bukan negara agama, masyarakat lekat dengan kehidupan beragama dan kemerdekaan beragama dijamin oleh konstitusi. Menjaga keseimbangan antara hak beragama dan komitmen kebangsaan menjadi tantangan bagi setiap warga negara
B. Merawat Keindonesiaan
Sekilas mengenal agama di Indonesia.
Pada era Order Baru, agama yang diakui oleh Pemerintah Indonesia hanya 5 yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Buddha. Tetapi setelah era reformasi, berdasarkan Keputusan Presiden No.6/2000 diperkuat dengan Surat Keputusan (SK) Menteri Agama Republik Indonesia Nomor MA/12/2006 mengakui keberadaan agama Kong Hu Cu di Indonesia. Kini agama yang diakui di Indonesia ada 6 yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Kong Hu Cu.
1. Agama Islam
Nama Kitab Suci : Al-Qur’an.
Nama Pembawa : Nabi Muhammad Saw. Agama ini lahir pada sekitar 1400 tahun yang lalu.
Tempat Ibadah : Masjid.
Hari Besar Keagamaan : Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, Tahun Baru Hijrah, Isra’ Mi’raj.
Agama Islam adalah agama dengan jumlah penganut terbesar di Indonesia
2. Agama Kristen
Nama Kitab Suci : Alkitab.
Tokoh Utama: Yesus Kristus.
Agama Kristen lahir pada sekitar 2000 tahun yang lalu.
Tempat Ibadah : Gereja.
Hari Besar Keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga
3. Agama Katolik
Nama Kitab Suci: Alkitab.
Tokoh utama: Yesus Kristus.
Agama Katolik lahir sekitar 2000 tahun yang lalu.
Tempat Ibadah: Gereja . Hari Besar Keagamaan : Hari Natal, Hari Jumat Agung, Hari Paskah, Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga.
Perbedaan dengan Kristen: Isi Kitab Suci ditambah Kitab Makkabe dan beberapa Prinsip Teologis
4. Agama Hindu
Nama Kitab Suci: Weda.
Agama ini lahir sekitar 3000 tahun yang lalu .
Tempat Ibadah : Pura.
Hari Besar Keagamaan : Hari Nyepi, Hari Saraswati, Hari Pagerwesi
5. Agama Buddha
Nama Kitab Suci : Tri Pitaka.
Tokoh Utama: Siddharta Gautama.
Agama ini lahir Sekitar 2500 tahun yang lalu.
Tempat Ibadah : Vihara
Hari Besar Keagamaan : Hari Waisak, Hari Asadha, Hari Kathina
6. Agama Kong Hu Chu
Nama Kitab Suci: Si Shu Wu Ching.
Tokoh Utama: Kong Hu Cu.
Agama ini lahir sekitar 2500 tahun yang lalu.
Tempat Ibadah : Li Tang / Klenteng.
Hari Besar Keagamaan : Tahun Baru Imlek, Cap Go
C. Penyuluh Agama Sebagai Garda Terdepan
Tugas Penyuluh Agama adalah melaksanakan bimbingan keagamaan, penyuluhan pembangunan melalui bahasa agama kepada kelompok sasaran. Fungsi Penyuluh agama adalah fungsi edukatif, informatif, konsultatif, dan konsultatif.
D. Penyuluh Agama Sebagai Agen Moderasi
Penyuluh agama bertugas tidak semata-mata hanya melaksanakan penyuluhan agama dalam arti sempit seperti khotbah atau ceramah saja, akan tetapi seluruh kegiatan baik berupa bimbingan maupun pengembangan.
Penyuluh agama selaku aparatur Kementerian Agama memiliki peran strategis berkaitan dengan tugas, tanggung jawab, dan wewenang penyuluh agama untuk melakukan bimbingan dan penyuluhan agama dan pembangunan melalui bahasa agama. Indonesia adalah negara multikultural, realitanya Indonesia berbagai ragam penganut agama dan kepercayaan yang berbeda-beda serta memiliki budaya dan bahasa yang beragam, masyarakat yang majemuk karena ada berbagai macam suku, agama, ras, dan budaya yang disebabkan oleh orang-orang yang berasal dari berbagai daerah kemudian tinggal menetap disuatu tempat.
Eksistensi Penyuluh Agama Indonesia
Eksistensi penyuluh agama saat ini menjadi sorotan dalam moderasi beragama, maka perlu memahami secara tekstual dan kontekstual baik melalui diklat-diklat mengenai pemaknaan dan persepsi dalam moderasi beragama. Jangan sampai yang dimoderatkan adalah agama ataupun Indonesianya, padahal yang harus moderat adalah cara pandang atau pemahaman kita tentang kehidupan beragama.
Penyuluh agama menyusun strategi dalam memberikan penyuluhan untuk mencapai tujuan. Adanya perbandingan antar kelompok yang tidak dilandasi sikap toleran sehingga memicu sebuah konflik karena masing-masing menggunakan kekuatan untuk mengakui kebenaran agamanya. Untuk menghindari sebuah konflik tersebut, maka perlu menumbuhkan dan mengembangkan cara beragama yang moderat, atau cara beragama yang terbuka yang disebut sebagai sikap moderasi beragama.
E. Penyuluh Agama sebagai ujung tombak pemerintahan
Penyuluh agama sebagai ujung tombak pemerintahan dalam menyampaikan pesan-pesan agama maupun pesan-pesan negara. Kegiatan penyuluh agama di Indonesia memiliki fungsi yang sangat strategis karena Indonesia adalah “negara beragama” agar dapat menciptakan kedamaian dan ketentraman serta untuk menghindari problema dan konflik internal maupun antar umat beragama.
Batasan dan prinsip dasar moderasi beragama untuk menilai perilaku dan ilmu pengetahuan agama individu, maka harus ada batasan dan ukurannya, apakah individu tersebut masuk dalam golongan moderat atau nonmoderat (ekstrim). Moderasi beragama sangat penting dalam konteks Indonesia yang merupakan bangsas yang multikultural dengan pluralitas agama yang beragam, sehingga moderasi bukan lagi pilihan melainkan sebuah kebutuhan
F. Peran Penyuluh Agama
Peran penyuluh dalam keberagaman diantaranya menjaga dan mengoptimalkan toleransi antar umat beragama dan diharapkan mampu menjadi fasilitator perubahan dan ahli dalam mengatasi konflik serta melakukan konsultasi kepada pihak yang terkait untuk meningkatkan keharmonisan masyarakat. Penyuluh agama selalu membimbing, mengayomi, dan menggerakkan masyarakat untuk berbuat baik. Peran penyuluh agama sangat penting karena dapat menjadi agen penyambung lidah antara pemerintah dan masyarakat. Konstribusi penyuluh agama mampu memberikan perubahan-perubahan yang positif sehingga memberikan sumbangsi yang baik dalam keberlangsungan hidup yang aman dan tentram di tengah perbedaan. Oleh karena itu, harapan terbesar semoaga para penyuluh agama mampu menjalankan perannya dengan baik.
Peranan penyuluh agama sangat penting karena beberapa hal :
- Pembangunan memerlukan partisispasi seluruh anggota masyarakat dan umat beragama perlu dimotivasi untuk berperan secara aktif menyukseskan pembangunan.
- Umat beragama merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Oleh karena itu, perlu dimanfaatkan seefektif mungkin sebagai pelaku dan pelaksana pembangunan.
- Media penyuluhan merupakan sarana dan modal penting dalam melaksanakan pendidikan agama pada masyarakat sekaligus uapaya meningkatkan partisipasi masyarakat.
- Eksistensi penyuluh agama sebagai agen moderasi beragama. Konflik keagamaan yang banyak terjadi di Indonesia, umumnya dipicu adanya sikap keberagamaan yang ekslusif, serta adanya kontestasi antar kelompok agama dalam meraih dukungan umat yang tidak dilandasi sikap toleran, karena masing-masing menggunakan kekuatannya untuk menang sehingga memicu konflik.
- Penyuluh Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghuchu yang menjadi prioritas saat ini.
- Fakta dan data keragaman agama-agama di Indonesia menunjukkan bahwa keragaman agama ini merupakan mozaik yang memperkaya khazanah kehidupan keagamaan di Indonesia, namun di sisi lain keragaman agama juga mengandung potensi ancaman bagi persatuan Negara Republik Indonesia.
- Penyuluh agama corong terdepan Kementerian Agama yang memiliki peranan strategis dalam memperkuat kehidupan beragama, agen moderasi, penjaga moral Dalam masyarakat multikultural, para penyuluh diharapkan dapat menjadi fasilitator perubahan dan ahli dalam mengatasi konflik dan melakukan konsultasi kepada pihak-pihak yang terkait untuk meningkatkan keharmonisan kelompok binaannya. Penyuluh agama dihadapkan dengan jangkauan layanan yang lebih luas, sehingga perlu memahami multikultural sehingga dapat lebih efektif dalam pelayanan publik. Dengan pendekatan moderasi beragama yang ramah, toleran, terbuka, fleksibel dapat menjadi jawaban terhadap kekhawatiran konflik yang marak terjadi di tengah masyarakat mulkultural. Moderasi beragama tidak berarti bahwa mencampuradukkan kebenaran dan menghilangkan jati diri masing-masing.
Penyuluh agama selaku aparatur Kementerian Agama memiliki peran strategis berkaitan dengan tugas, tanggung jawab, dan wewenang penyuluh agama untuk melakukan bimbingan dan penyuluhan agama dan pembangunan melalui bahasa agama. Peran tersebut selaras dengan tujuan penyuluhan agama agar setiap warga negara dapat merefleksikan dan mengaktualisasikan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan nilai-nilai keimanan disertai wawasan multikultur
Penutup
- Eksistensi Penyuluh Agama sebagai Agen Moderasi beragama tidak cukup dengan slogan dan kampanye, tapi harus menjadi praktik atau perlaku hidup
- Moderasi beragama menjadi pola hidup yang menyenangkan, dan gembira.